Puisi "Tanah Air Mata" menggambarkan situasi kesedihan. Hal ini jelas terbaca pada metafora air mata yang menjadi dasar dibangunnya ungkapan-ungkapan tragedi pada bangun larik dan bait puisi ini. Kurang lebih frasa airmata yang hadir merepresentasikan kesedihan seseorang atau si aku lirik —kami akan keadaan tanah airnya. Si aku lirik 1. Struktur Fisik Puisi. Diksi. Struktur puisi pertama yang perlu kalian ketahui yaitu diksi. Diksi berarti pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan sehingga menghasilkan puisi yang indah. Contoh diksi yang sering digunakan adalah: Lintang (bintang), Chandra (bulan), Bianglala (pelangi), dan lain-lain. Majas. 2. Puisi tentang Hari Pahlawan 3 Bait. Judul : Kerinduan Pertiwi. Ibu pertiwi kini berlinangan air mata Menyaksikan hasil perjuangan yang tak terperi Diinjak-injak oleh generasi terkini Siapa hati yang tak pilu karenanya. Tanah airmu mengering Tak lagi terbasahi darah perjuanganmu Yang dahulu meresap ke dalam tanah airmu Kini gersang tak Airmata tanah air kami. Disinilah kami berdiri. Menyanyikan airmata kami. Di balik gembur subur tanahmu. Kami simpan perih kami. Di balik etalase gedung-gedungmu. Kami coba sembunyikan derita kami. Kami coba simpan nestapa kami. Kami coba kuburkan dukalara. Tema : Tanah air. Puisi ini menggambarkan keadaan Indonesia sekarang yang semrawut. Yang dikatakan selama ini bahwa Indonesia subur atau kaya ternyata rakyatnya masih menderita, dibalik gedung-gedung tingkat (pejabat) rakyatnya masih dalam keterbelakangan (teknologi,ekonomi,dll). 3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca. Cermatilah puisi berikut! Cukup sudah air mata ini menetas. Tak ingin lagi aku di sampingmu. Sungguh aku ingin menutup pintu hatiku. Melupakanmu semampu aku. Aku merasa jatuh … Perlahan kucoba menepi. Walaupun terasa tak berdaya lagi .

teks puisi tanah air mata